Minggu, 20 April 2014

IMPLANTASI (NIDASI)


Setelah terjadi fertilisasi, zigot mamalia yang terbentuk segera mengalami proses pembelahan (segmentasi|) di dalam oviduk. Selanjutnya blastula ( = blastosis - terdiri dari inner cell mass/embrioblas dan trofoblas) akan mengalir ke dalam uterus. Pada manusia, perjalanan zigot yang berkembang di dalam oviduk adalah sekitar 5 hari. Setelah memasuki uterus, mula-mula blastosis terapung-apung di dalam lumen uterus. Selanjutnya, 6-7 hari setelah fertilisasi embrio mengadakan pertautan dengan dinding uterus untuk dapat berkembang ke tahap selanjutnya.
Peristiwa terpautnya embrio pada endometrium uterus induk disebut  implantasi  (nidasi). Bagian yang pertama kali menyentuh endometrium uterus adalah kutub animal (kitub embrionik), yaitu kutub tempat terdapatnya inner cell mass. Pada waktu itu sel-sel trofoblas mensekresikan enzim-enzim proteolitik yang akan menghancurkan epitelium uterus sebagai jalan untuk berpenetrasinya embrio ke dalam endometrium.
Setelah terbentuk “jalan masuk”, trofoblas akan bertransformasi menjadi 2 lapisan, yaitu sitotrofoblas  dan  sinsitiotrofoblas. Implantasi pada manusia telah  lengkap (yaitu seluruh embrio telah tertanam di dalam endometrium uterus) 12 hari setelah fertilisasi.
a.       Sinsitiotrofoblas: terletak dibagian luar embrio, terdiri dari gumpalan protoplasma berinti banyak. Jaringan ini menggerogoti lapisan epitel endometrium terus sehingga blastocit menerobos masuk stroma.
b.      Sitotrofoblas : terletak di sebelah dalam embrio.

Sementara nidasi berlangsung nidasi berlangsung, embrioblas tumbuh jadi 2 lapis benih : ectoderm sebelah luar, endoderm sebelah dalam. Sitotrofoblas yang berhadapan dengan embrioblas kemudian membentuk kantung yang menyelimuti embrio disebut amnion.

Tempat terjadinya implantasi pada manusia:
-           pada bagian posterior uterus (2/3 bagian kasus)
-          pada bagian anterior uterus (1/3 bagian kasus)

Daerah tempat tertanamnya embrio ke dalam endometrium induk disebut tangkai tubuh (body stalk). Daerah ini semula berada di atas amnion. Ketika amnion membesar, embrio bergeser dari tangkai tubuh, sehingga berada di posterior (kauda). Tangkai tubuh akan mengalami pemanjangan dan perampingan menjadi tali pusat (korda umbilikalis).

Jenis-jenis Implantasi berdasarkan Proses Perlekatan
Perlekatan terjadi diantara sel-sel trophloblast dengan sel-sel endometrium induk
Implantasi invasive
Blastosis segera melakukan perlekatan dengan endometrium
Reaksi desidualisasi
 Perlekatan
 Sel  sel trofoblast
syncytiotrophoblast
sytotrophoblast
Jaringan kelenjar uterus dan jaringan di sekitar trophloblast embrio mengalami kerusakan dikeluarkan bahan-bahan metabolit sumber nutrisi

Implantasi non invasive
Blastosis setelah hatching terlebih dahulu melanjutkan ekspansinya untuk kemudian baru melekat di endometrium induk

Implantasi non invasive : babi, kuda, ruminasia
 Nutrisi oleh sekresi kelenjar uterus.
 Ekspansi
 Perlekatan lebih lambat

Keberhasilan implantasi dipengaruhi oleh kesiapan endometrium induk dengan embrio yang sedang berkembang.
Lamanya waktu (hari) berbagai kejadian perkembangan setelah ovulasi
Spesies

Embrio masuk ke Uterus
Blastosis
Implantasi
Kebuntingan
Implantasi Invasive
TIKUS
MENCIT
   MANUSIA

3
3
   3.5

4.5
3
   4.5

4.5-5.5
4.5
   7-9

21-22
19-20
   270-290
Implantasi non Invasive
BABI
SAPI
KUDA


2
3-4
5-6


5-6
7-8
   6


18
30-45
   30-40


112-115
277-290
   330-345



Tipe-tipe implantasi
1. Superfisial: embrio menempel pada permukaan epitel endometrium.
Misalnya: pada kambing, babi, sapi, kuda.
2. Eksentrik: embrio menembus sedikit lebih dalam ke dalam endometrium uterus.
Misalnya: pada anjing, kucing, tikus.
3. Interstitial: embrio meng”erosi” (menggerogoti) endometrium uterus dan akhirnya seluruh embrio tertanam di dalam endometrium.
Misalnya: pada manusia, simpanse, marmot.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar