Senin, 14 April 2014

Diskripsi Tumbuhan Pacar Air (Impatiens walleriana)


Pacar Air (Impatiens  walleriana)
1.  Klasifikasi :

Kingdom          : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi     : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas               : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas        : Rosidae
Ordo                : Geraniales
Famili              : Balsaminaceae
Genus              : Impatiens
Spesies             : Impatiens walleriana 

2.  FOLIUM (Daun)

Dimulai dari daunnya terlebih dahulu, Daun Impatiens walleriana hanya mempunyai petiolus yang berbentuk silinder dan lamina yang tipis. Berdasarkan bagian-bagian Impatiens walleriana yang telah disebutkan dapat disimpulkan bahwa tumbuhan ini memiliki daun tidak lengkap. Mengenai susunan daunnya tumbuhan ini termasuk daun tidak lengkap, tergolong dalam daun bertangkai, yaitu daun yang hanya terdiri dari petiolus dan lamina saja.

Impatiens walleriana merupakan tumbuhan yang memiliki bagian daun yang terlebar berada di Tengah – Tengah Helaian daun. Dengan demikian tumbuhan Impatiens walleriana tergolong daun yang memiliki Bangun Daun (circumsciptio) Jorong atau Ovalis, dengan perbandingan panjang : lebar = 1 ½ - 2 : 1.
Apex folli (Ujung Daun) dari daun Impatiens walleriana adalah Acuminatus (Meruncing), dan pada Basis Folli (Pangkal Daun) nya pun Acuminatus (Meruncing). Karena pada Apex folli dan Basis Folli nya pada ujung yang runcing tetapi dengan titik pertemuan kedua tepi daunnya jauh lebih tinggi (untuk apex folli) atau lebih rendah (untuk basis folli) dari dugaan, hingga ujung daun nampak sempit panjang dan Basis Folii Acuminatus
Bagian-bagian daun Impatiens walleriana ada dua yaitu :
(1) ibu tulang daun (costa) yang merupakan terusan dari tangkai daun, memiliki ukuran paling besar dibandingkan dengan dua bagian tulang yang lain dan terletak di tengah sehingga membelah daun.
(2) tulang-tulang cabang  (nervus lateralis) merupakan cabang dari costa dan memiliki ukuran yang lebih kecil dari pada costa. Tulang-tulang cabang memperlihatkan sifat tulang-tulang cabang tadi dekat tepi daun lalu membengkok ke atas, dan bertemu dengan tulang cabang yang ada di atasnya, demikian berturut-turut.
Berdasarkan Nervatio (Susunan Tulang – tulang Daun) nya tumbuhan Impatiens walleriana tergolong dalam daun – daun yang bertulang menyirip (Penninervis). Karena daun ini mempunyai satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung dan merupakan terusan tangkai daun. Dari ibu tulang ini ke samping keluar tulang-tulang cabang, sehingga susunannya seperti sirip-sirip pada ikan.
Margo Folii (Tepi Daun) dari Impatiens walleriana termasuk dalam Tepi Daun dengan Toreh yang Merdeka dan tergolong dalam ragam Serratus (Bergerigi), karena sinus dan angulus sama – sama lancip.

Impatiens walleriana memiliki Intervenium (Daging Daun) Herbaceus (tipis lunak). Karena daun dari Impatiens walleriana sangat lunak dan berair pada bagian dalam daunnya. Dan sering kali daun ini digunakan oleh anak-anak untuk dijadikan mainan pacar kuku. Karena ketika dihaluskan daun dari Impatiens walleriana menjadi berair dan warnanya berubah menjadi kekuningan.
Pada permukaan atas dan bawah daun Impatiens walleriana memiliki warna yang berbeda. Pada permukaan atas warnanya hijau tua, sedangkan pada permukaan bawah warnanya lebih muda dari pada permukaan atas dan agak keputih-putihan.
Kedaan permukaan atas maupun bawah pada daun Impatiens walleriana ini gundul (glaber). Daun ini termasuk dalam Daun Tunggal (Folium Simplex) karena daun langsung bertumpu pada batang (Caulis).

Phyllotaxis (Tata Letak Daun pada Batang) dari Impatiens walleriana menunjukkan bahwa pada tiap buku – buku batang hanya terdapat satu daun, oleh karena itu Impatiens walleriana phyllotaxis nya dinamakan folia sparsa (tersebar).

Impatiens walleriana jika diamati untuk mencapai daun yang tegak lurus dengan daun pertama, melalui garis spiral yang terbentuk akan melewati daun sebanyak 5 kali untuk menuju daun selanjutnya yang berada diatasnya, dan daun yang dilewati selama mencapai daun yang tegak lurus itu sebanyak 13 daun, maka diperoleh rumus daun 5/13. Sehingga sudut divergensinya diperoleh 5/13 x 3600 = 138,50. Arah putaran garis spiralnya yaitu searah dengan arah jarum jam.
Semua tumbuhan pastinya punya suatu permulaan. Dan Impatiens walleriana  memiliki Gemma (Kuncup) dan kuncupnya tergolong dalam Gemma Mixta (Kuncup Campuran) karena kuncup tersebut akan berkembang menjadi bunga dan daun – daun. Berdasarkan letaknya, kuncup tanaman ini termasuk Gemma Axilaris, yaitu kuncup yang muncul di ketiak daun. Sedangkan berdasarkan ada tidaknya pelindung pada kuncup, gemma dari Impatiens walleriana ini termasuk Gemma Cllausus (kuncup tertutup), yaitu kuncup yang mempunyai pelindung yang menyelubungi kuncup tadi. 
 

3.  CAULIS (Batang)

Impatiens walleriana termasuk dalam tumbuhan yang jelas berbatang dan masuk kedalam jenis Herbaceus (Batang Basah) karena batangnya lunak dan berair.
Memiliki bentuk batang berbentuk Teres (Bulat). Ketika di iris secara melintang bentuk penampang melintangnya menunjukkan bentuk bulat. Dan jika dilihat dari batang permukaannya Impatiens walleriana memperlihatkan bekas – bekas daun.
Tumbuhan selalu mengadakan pertumbuhan dan dalam pertumbuhannya batang selalu bertambah panjang, untuk arah tumbuh batang dari Impatiens walleriana adalah Erectus (Tegak Lurus), Sebab arah tumbuh batang lurus ke atas. Percabangan pada Batangnya termasuk dalam percabangan Simpodial. Ini karena batang pokok sukar ditentukan, dalam perkembangan selanjutnya mungkin menghentikan pertumbuhannya atau kalah besar dan kalah cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan cabangnya. Sedang untuk arah tumbuh cabangnya jika di amati akan menunjukkan arah tumbuh cabang yang tidak hanya satu saja. Ada yang Fastigiatus (tegak) cabang dengan batang membentuk suduk yang amat kecil dan ada yang Patens (condong ke atas) cabang dengan batang pokok membentuk sudut kurang lebih 450.

Batang tumbuhan mempunyai umur yang terbatas. Kalau batangnya mati maka tumbuhan tersebutpun akan mati pula. Dan melalui pengamatan Impatiens walleriana merupakan tumbuhan bienial.

4.   RADIX (Akar)
Semua tumbuhan yang masih hidup pastinya memiliki akar. Dan  Impatiens walleriana merupakan salah satu tumbuhan yang memiki sistem perakaran akar tunggang (Radix Primaria). Karena akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang – cabang menjadi akar – akar yang lebih kecil. Impatiens walleriana juga tergolong dalam Kelas Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil), semua tumbuhan yang tergolong dalam tumbuhan dikotil pastinya memiliki sistem Akar Tunggang
5.   FLOS (Bunga)
Selain memiliki bagian – bagian yang disebutkan di atas, Impatiens walleriana  juga memiliki bagian yang penting lainnya, yaitu bunga. Bunga Impatiens walleriana berdasarkan jumlah bunga yang dihasilkan tergolong dalam planta multiflora (tumbuhan berbunga banyak) sebab menghasilkan banyak bunga selama tumbuhan ini hidup. Menurut letaknya digolongkan ke dalam flos lateralis atau flos axillaris yaitu bunga yang terletak di ketiak daun.


Impatiens walleriana tergolong pula dalam bunga majemuk berbatas (Inflorescentia cymosa) yang bersifat “dichasial”, pada setiap pedunculus terdapat 2 cabang berhadapan yang  bunganya mekar tidak bersamaan dan setelah itu tidak tumbuh bunga lagi dan menjadi buah
Dilihat dari bagian – bagian bunga, maka Impatiens walleriana termasuk dalam bunga lengkap atau bunga sempurna (flos completus). Karena punya semua bagian – bagian dari bunga.
Untuk kelamin bunganya pada setiap bunga terdapat kedua kelamin atau biasa disebut Hermaprodit yaitu memiliki alat kelamin jantan (benang sari) maupun alat kelamin betina (putik). Dengan demikian Impatiens walleriana termasuk pula dalam Monoecus (berumah satu).




Impatiens walleriana  memiliki simetri bunga Zygomorf (setangkup tunggal) ini dikarenakan Impatiens walleriana mempunyai sifat atau bentuk yang khas yaitu Calcaratus (bertaji), mengapa bunga ini termasuk dalam bunga yang bertaji karena tajuk bunga mempunyai suatu bagian yang berbentuk yang menyerupai taji pada kaki ayam jantan.
Gambar menunjukkan Calcaratus (bunga bertaji)
Bagian – bagian penting bunga :
·         Benang Sari (Stamen) dari Impatiens walleriana memiliki jumlah yang tak terbatas.
·         Tangkai sari dari bunga Impatiens walleriana adalah benang sari berbekas satu (monodelphus)
·         Putik (Pistillum) memiliki putik tunggal (simplex).
·         Ovarium dari Impatiens walleriana menurut pengamatan letaknya Superus (menumpang) karena bakal buah berada diatas dasar bunga sehingga bakal buah lebih tinggi daripada dasar bunga.
Rumus bunga dari Impatiens walleriana adalah ¥ ↑ K3, C5, A~, G1 yang artinya bunga hermaprodit, simetri zigomorf, mempunyai kalyx dengan 3 sepala yang tidak berlekatan, mempunyai corolla dengan 5 petala, mempunyai  stamen yang tak terhitung dan 1 pistillum dengan bakal buah superus. 

6.   BUAH (Fructus)




Impatiens walleriana termasuk dalam buah sejati tunggal, karena memiliki ciri buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah saja. Untuk jenis dari buah masih dibingungkan termasuk dalam jenis buah yang mana. Namun jika dilihat dari ciri –ciri buah maka buah dari Impatiens walleriana termasuk dalam buah Bacca (buah Buni)
7.   SEMEN (Biji)
Impatiens walleriana termasuk dalam tumbuhan Angiospermae maka biji dari tumbuhan ini memiliki 2 lapisan yaitu
·         Lapisan kulit luar (testa).
·         Lapisan kulit dalam (tegmen)

                       

7 komentar:

  1. kalo saya boleh tau, ada gak buku nya tentang penjelasan diatas

    BalasHapus
  2. sippp terimakasih mba yu,,, izin kutip n baca ya,,,

    BalasHapus
  3. mbak mohon maaf ni loh mbak boleh gak asal nulis blog tentang apapun ada gambarnya mohon dibalas

    BalasHapus
  4. Izin kutip buat laporan kak🙏. Terima kasih

    BalasHapus
  5. Ini bukan pacar air mbak, pacar air itu impatiens balsamina, hehehe 🙏

    BalasHapus
  6. Btw ini namanya bunga pancur air kak hehe

    BalasHapus